WELCOME TO MY WORLD

Rabu, 17 November 2010

Makalah Manajemen Teknik


PENDAHULUAN

Dalam setiap organisasi khususnya organisasi pendidikan yang baik diharapkan setia manajer atau pimpinan mampu memanajemen dengan baik serta  memiliki kecakapan untuk memformulasikan pikiran, memahami teori-teori, melakukan aplikasi, melihat kecendrungan berdasarkan kemampuan teoritis yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan/kerja, apabila hal ini terwujud maka setiap organisasi pasti akan bisa mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dalam kenyataannya setiap organisasi khususnya lembaga pendidikan bagi para manajer  belum mampu untuk melakukan pembinaan, teknik-teknik  serta peran-peranannya dengan baik. Hal ini diakibatkan karena para manajer/pimpinan lembaga pendidikan masih belum mampu mengembangkan dan merevisi teknik-teknik dalam memproses para peserta didik .
Manajemen pada aspek teknik merupakan usaha yang akan dilakukan oleh para manajer dalam menangani teknik-teknik dimana teknik-teknik yang sudah ada direvisi, dipelihara dan dimamfaatkan serta teknik-teknik yang baru dikembangkan agar mampu memenuhi tuntutan lingkungan dan berinovasi.
 
 

PEMBAHASAN

A.    Definisi Manajemen Pada Aspek Teknik
Manajemen merupakan suatu perencanan, perorganisasian, pelaksanaan, pengontrol, dan pengevaluasi yang dilakukan oleh manajer dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Teknik merupakan salah satu elemen organisasi yang merupakan salah satu dimensi manajemen secara sistem dengan tugas mengoptimalkan keputusan-keputusan (Shede, 1974 : 57). 
Teknik yang diamaksud dalam pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mengubah input (masukan) menjadi output (keluaran) yang didahului oleh keputusan-keputusan yang optimal tentang pengaturan lingkungan, materi pembelajaran yang diberikan, proses belajar mengajar, media pendidikan dan penilaian
Manajemen pada aspek teknik ialah usaha para manajer menangani teknik-teknik yang ada dalam organisasinya agar teknik-teknik itu dapat digunakan secara optimal dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

B.     Macam Macam Kegiatan Dan Teknik Pendidikan Dalam Memproses Para Siswa/Mahasiswa
Ada bermacam-macam kegiatan dalam memproses siswa atau mahasiswa dan masing-masing kegiatan itu membutuhkan teknik sendiri-sendiri. Kegiatan-kegiatan dan teknik-teknik itu dapat dibagi dua yaitu :
1.      Kegiatan-kegiatan dan teknik yang langsung berhubungan dengan memproses para siswa atau para mahasiswa antara lain :
1)      Kegiatan Bimbingan karier dan penjurusan atau penempatan serta pembinaan bakat
2)      Kegiatan pengembangan afeksi
3)      Kegiatan pengembangan kognisi
4)      Kegiatan pengembangan keterampilan jasmani dan kesehatan
5)      Kegiatan mengintegrasikan atau memadukan perkembangan asek-asek individu menjadi kesatuan yang utuh yang dijiwai oleh falsafah Pancasila
6)      Kegiatan khusus menempa manusia pembangunan yang cinta pada tanah air dan bangsanya
7)      Kegiatan bimbingan konseling untuk melancarkan proses belajar
8)      Kegiatan melakukan penelitian
9)      Kegiatan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat
2.      Kegiatan-kegiatan dan teknik-teknik penunjang kegiatan belajar para siswa atau mahasiswa.

C.     Manajer Sebagai Pembina Teknik
Subsistem teknik dalam manajemen secara sistem memiliki sifat tersendiri yang berbeda dengan sifat-sifat sub sistem yang lain minsalnya dalam sub sistem struktur para manajer terlibat langsung didalamnya artinya struktur itu sebagian besar ditangani oleh para manajer.
Dalam subsistem teknik para manajer tidak dapat melakukan penanganan secara langsung sebab teknik-teknik itu dipegang oleh petugas-petugas lapangan. Para manajer tidak langsung membimbing proses belajar siswa atau mahasiswa mereka hanya sebagai pengendali yang berada diatas  prtugas_petugas tesebut. Mereka hanya menentukan strategi, pendekatan, kebijakan, menciptakan dan mempertahankan moral kerja, kondisi kerja dan membina.
Tugas manajer dalam menggerakkan tugas mandiri dan berstruktur adalah dengan menyediakan kondisi kerja yang baik, yaitu dengan cara memperbanyak sumber belajar terutama bahan cetakan.
Pekerjaan manajer selanjutnya adalah membina para pengajar agar mereka secara kontinu memberikan tugas mandiri dan berstruktur kepada para siswa atau mahasiswanya. Manajer perlu mengembangkan alat kontrol untuk mengetahui perkembangan tugas.
Pekerjaan manajer yang lain dari segi teknik ini adalah membina para pengajar agar selalu melaksanakan butir-butir pancasila dalam melaksanakan tugasnya baik ketika mengajar dikelas, dalam diskusi, dalam belajar kelompok maupun dalam bekerja nyata.
Hal lain yang masih perlu mendapatkan perhatian dari para manajer  pendidikan dalam aspek teknik ialah realisasi program bimbingan dan konseling disekolah-sekolah maupun di perguruan tinggi dan program penelitian. Manajer mencari strategi terbaik menciptakan kebijakan dan kondisi kerja sedangkan petugas BK mencari tekni-teknik yang cocok untuk memanjukan programnya. Mereka bekerja sama yang satu sebagai fasilitator dan pembina dan yang lainnya sebagai pelaksana.
    
D.    Peranan Manajer Dalam Teknik-Teknik Penunjang Kegiatan Belajar
Yang dimaksud dengan teknik-teknik penunjang kegiatan belajar ialah teknik-teknik yang tidak secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar, tetapi memberi pengaruh terhadap kelancaran proses belajar mengajar. Teknik-teknik ini pada umumnya bersifat kelembagaan artinya  teknik-teknik itu diterapkan pada lembaga secara keseluruhan dan sebagian besar ditangani oleh para manajer pendidikan. Teknik-teknik yang dimaksud antara lain :
1.      Teknik menciptakan masyarakat belajar di sekolah
Masyarakat belajar adalah masyarakat yang sibuk dengan usaha-usaha mengembangkan dan menumbuhkan semua aspek individu. Sekolah sebagai masyarakat belajar berarti sekolah yang semua personalianya hanya disibukkan oleh usaha-usaha mengembangkan dan menumbuhkan setia individu siswanya dan dalam hal ini manajer pendidikan mengusahakan agar para personalia berprilaku sesuai dengan tugasnya.
Tujuan masyarakat belajar terutama membuat para siswa giat belajar, hal ini sangat mungkin dicapai para personalia sekolah yang berfungsi sebagai kondisi belajar juga mewujudkan dirinya sebagai masyarakat belajar. Jadi para personalia sekolah dengan para siswanya diharapkan membentuk masyarakat belajar disekolahnya.      
2.      Teknik menciptakan masyarakat ilmiah diperguruan tinggi
Masyarakat ilmiah adalah masyarakat yang perilaku anggota-anggotanya didasari oleh kenyataan dilapangan yang dapat diamati, tidak mengada-ada, tidak menyimpang dari kenyataan peraturan yang berlaku dan memecahkan masalah berdasarkan data.
Konsep masyarakat ilmiah di perguruan tinggi bermaksud agar setiap warga kampus , terutama para dosen dan mahasiswa sebagai warga yang berkecimpung dalam bidang ilmu, berprilaku ilmiah agar perguruan tinggi sebagai pusat penemuan dan agen pembaharuan data merealisasikan tugasnya secara lebih sempurna serta membina para mahasiswa secara lebih baik.
Para manajer dapat menciptakan teknik sendiri secara rasional yang cocok dengan hasil pengamatannya sendiri dilembaganya masing-masing. minsalnya dengan teknik himbauan, contoh dan pengawasan yang kontinu, dengan menugaskan guru-guru/dosen-dosen senior memberikan problem pada saat-saat istirahat untuk mencegah pembicaraan yang melantur kesana kesini, memberikan promosi bagi yang bekerja dengan baik , membuat kesejahteraan lebih merata dan sejenisnya.
3.      Teknik mengadakan dan mengatur sumber belajar
Teknik pengaturan sumber belajar dibutuhkan oleh setiap lembaga pendidikan agar sumber belajar itu bisa dipakai secara optimal oleh setiap siswa/mahasiswa. Oleh sebab itu para manajer pendidikan seyogiannya ikut mengusahakan sumber-sumber belajar minsalnya setiap siswa/mahasiswa yang tamat diwajibkan menyumbangkan satu atau beberaa buku pelajaran. Begitu pula dengan pengaturan pemakaian sumber belajar tersebut membutuhkan pemikiran para manajer pendidikan.
4.      Teknik meningkatkan partisipasi alumni dan masyarakat
Artisiasi alumni terutama bagi perguruan tinggi bermamfaat dalam pengumpulan umpan balik sebagai penyempurnaan perguruan tinggi tersebut. Alumni yang pernah berkecimpung dalam kampus dan kemudian berada dimasyarakat dapat membandingkan kedua keadaan tersebut terutama yang menyangkut mata kuliah yang pernah dipelajari
Disamping memberi umpan balik untuk kepentingan lembaga alumni juga dapat dimamfaatkan dalam membantu mahasiswa berpraktek, menyelesaikan tugas-tugas berstruktur, tugas mandiri dan mengadakan penelitian . 
5.      Teknik meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga sejenis
Kerjasama dengan masyarakat setempat sangat bermamfaat bagi sekolah-sekolah. Warga masyarakat perlu ditingkatkan partisipasinya dalam pendidikan di sekolah, sebab masyarakat adalah salah satu penanggung jawab pendidikan sekolah .
Kerjasama antar lembaga adalah merupakan salah satu cara meningkatkan pendidikan. Ada beberapa contoh kerjasama yang dilakukan oleh perguruan tinggi yaitu kerjasama himpunan-himpunan jurusan sejenis, kerjasama antara fakultas-fakultas pasca serjana keguruan dengan beberapa universitas dan kerjasama antara perguruan-perguruan tinggi dengan kantor-kantor wilayah departemen pendidikan untuk melakukan praktek mengajar dan pekerjaan kantor.
Bentuk kerjasama yang lain diciptakan oleh para manajer perguruan tinggi terutama dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan masing-masing seperti kerjasama dalam penelitian, pengabdian masyarakat, pertukaran tenaga pengajar, kerjasama dalam pemakaian sumber belajar dan sebagainya. Begitu pula halnya dengan bekerjasama antar sekolah dengan sekolah dan sekolah dengan perguruan tinggi juga memberikan mamfaat yang besar bagi proses belajar para siswa dan para mahasiswa, para guru bias belajar dari pengalaman guru-guru lain disekolah lain yang lebih maju.
6.      Teknik ketatausahaan yang tepat akan waktu dan konsisten
Peranan manajer dalam memajukan teknik-teknik pendukung proses belajar dalam lembaganya juga mencakup  penertiban dalam ketatausahaan.
Ketidaktepatan jumlah mahasiswa angkatan tertentu di jurusan dengan fakultas dan dengan ditingkat pusat minsalnya sangat mungkin disebabkan oleh ketidaklancaran arus informasi. Begitu pula dengan ketidaktepatan waktu bagi penyelesaian tugas-tugas ketatausahaan mungkin juga disebabkan oleh ketidak lancaran arus informasi disamping cara kerja petugas yang belum memadai , bila hal ini terjadi sudah tentu data menggangu proses belajar minsalnya jadwal kuliah belum ada, buku resensi belum ada dan sebagainya sementara hari kuliah sudah dimulai.
Hambatan hambatan tesebut perlu diperhatikan oleh manajer pendidikan yaitu mencarikan jalur informasi yang lebih efektif, perlu dibuatkan mekanisme kerja yang lebih sederhana dan perlu pembinaan para pegawai yang lebih serius agar bias bekerja secara lebih giat dan tertib.
Disamping itu pekerjaan manajer tersebut diatas tidak perlu dilakukan serentak dengan harapan berhasil seluruhnya dengan sukses. Hal itu tidak mungkin dapat dilaksanakan mengingat keterbatasan-keterbatasan manusia. Yang benar ialah dilakukan secara terencana, sistematis dan kontinu (berkesinambungan) sehingga organisasi pendidikan tampak benar-benar sebagai kehidupan yang bertumbuh. 


KESIMPULAN

Manajer pada aspek teknik merupakan sesuatu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengontrolan dan pengevaluasi yang dilakukan oleh manajer dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan salah satu elemen/teknik organisasi adalah untuk mengubah input (masukan) menjadi output (keluaran) yang didahului oleh keputusan-keputusan yang optimal.
Didalam manajemn pada aspek teknik terdapat macam-macam kegiatan dan teknik pendidikan dalam memroses para siswa /mahasiswa dan masing-masing kegiatan tersebut membutuhkan tekni sendiri-sendiri.
Manajer sebagai pembina teknik dalam manajemen secara sistem memiliki sikap tersendiri yang berbeda dengan sifat sub sistem yang lain. Tugas manajer dalam menggerakkan tugas mandiri dan berstruktur adalah dengan menyediakan kondisi kerja yang baik.
Peranan manajer dalam teknik-teknik penunjang kegiatan belajar yaitu :
·         Teknik menciptakan masyarakat belajar di sekolah
·         Teknik menciptakan masyarakat ilmiah diperguruan tinggi
·         Teknik mengadakan dan mengatur sumber belajar
·         Teknik meningkatkan partisipasi alumni dan masyarakat
·         Teknik meningkatkan kerjasama dengan lembaga-lembaga sejenis
·         Teknik ketatausahaan yang tepat akan waktu dan konsisten



DAFTAR PUSTAKA

Shorde, William A. And Dan Voich, JR. Organizations and Management :                  Basic Sytem Consept, Irwin Book Company, Malaysia, 1974
Gkagfajkfhakjshf jhasjfhjasfhjh jshfjhasjfhjas hfj. Manajemen Pendidikan Indonesia Bab IV : Manajemen Pada Aspek Teknik,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar